Percobaan 1 : Linux INIT Process
1. Program /sbin/init akan dijalankan pada saat booting. Eksekusi program
ini berdasarkan file /etc/inittab. Lihatlah isi file /etc/inittab dan
perhatikan mode default runlevel pada baris initdefault .
Inittab pada Ubuntu sudah tidak digunakan lagi , keterangan diatas bahwa default runlevel =2.
2. Berdasarkan runlevel yang dipilih, proses init kemudian mengeksekusi skrip
startup yang berada pada sub direktory /etc/rc.d. Skrip yang digunakan
untuk runlevel 0 sampai dengan 6 berada pada sub direktory
/etc/rc.d/rc0.d sampai /etc/rc.d/rc6.d.
# ls -l /etc/
3. Setiap nama file pada direktori misalnya /etc/rc.d/rc5.d dimulai dengan
huruf “S” merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan huruf
“K” merupakan skrip shutdown. Angka yang mengikuti "K" atau "S"
menandakan urutan skrip yang dijalankan. Contohnya ”kudzu” denga n nilai
”05” dijalankan sebelum ”wlan” dengan nilai ”09”
# ls /etc/rc5.d
Percobaan 2 : Menentukan default boot runlevel
1. Default boot runlevel pada file /etc/inittab diset dengan menggunakan
variabel initdefault. Jika diset "3", sistem boot menggunakan antar muka
teks pada console VGA; jika diset "5", menggunakan GUI. . kemudian save.
2. Hapus baris initdefault yang tidak diperlukan pada file /etc/inittab.
Buatlah bari baru untuk set sistem boot menggunakan console VGA / teks
# vi /etc/inittab
# Default runlevel. The runlevels used by RHS are:
# 0 - halt (Do NOT set initdefault to this)
# 1 - Single user mode
# 2 - Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not
have networking)
# 3 - Full multiuser mode
# 4 - unused
# 5 - X11
# 6 - reboot (Do NOT set initdefault to this)
#
id:3:initdefault: # Console Text Mode
#id:5:initdefault: # Console GUI Mode
3. Setelah dilakukan perubahan variabel initdefault, lakukan reboot.
Perhatikan apakah masuk ke mode teks
4. Lakukan perubahan kembali dari 3 ke 5 dan lakukan reboot sistem. Ingat,
jangan melakukan setting ke 6 karena sistem akan reboot terus-menerus.
Sedangkan setting 0 maka sistem tidak pernah dimulai.
Default runlevel=3
Percobaan 3 : Menggunakan Console GUI
1. Kita dapat masuk ke console GUI jika sistem berada pada mode teks. Pertama
ubahlah variabel initdefault pada file /etc/inittab dan ubahlah ke
mode 3 atau dengan menggunakan perintah init
2. Metode Manual : Jalankan aplikasi X terminal GUI dengan menjalankan
perintah “startx” pada console VGA. Untuk keluar gunakan logout
3. Metode Otomatis : Anda dapat menjalankan X terminal GUI setiap kali reboot
menggunakan perintah init. Anda harus mengedit variabel
initdefault”pada file /etc/inittab seperti percobaan 2 agar setiap
booting masuk ke mode GUI. Ubahlah kembali ke mode 5.
Percobaan 4:"Menggunakan Virtual Console"
1. Untuk mendapatkan command prompt dapat dilakukan dengan membuka terminal pada Jendela GUI. Default-nya, Linux menjalankan 6 virtual consol atau TTY session yang dijalankan pada console VGA. Hal ini didefinisikan dengan statement mingetty pada file /etc/inittab. Console X terminal GUI membuat virtual console sendiri menggunakan TTY pertama yang tersedia yang tidak dikontrol oleh mingetty. Hal ini menyebabkan GUI berjalan sebagai nomor 7. Perhatikan baris mingetty pada file /etc/ inittab, virtual console nomor berapa yang dikontrol?
# cat /etc/inittab
2. Cobalah masuk ke virtual console menggunakan <CTRL> <ALT> <F1> sampai dengan <F6>.
3. Untuk masuk ke login GUI gunakan <CTL> <ALT> <F7>, hanya jika berada pada run level 5 atau GUI dijalankan setelah ”startx”.
Percobaan 5 : Shutdown dan rebooting sistem
1. Perintah init akan mengubah runlevel, untuk shutdown nilainya adalah 0.
Pada saat melakukan perintah ini akan langsung men-shutdown.
2. Perintah shutdown menyebabkan efek yang sama. Opsi ”–y” untuk mengabaikan prompt pesan dan ”–h” untuk halt sistem. Opsi 0 menunjukkan berapa lama menunggu memulai prosedur, dalam hal ini 0 menit.
3. Anda juga bisa menggunakan perintah init untuk reboot sistem dengan memasukkan runlevel 6
4. Perintah reboot menpunyai efek yang sama, tetapi juga mengirimkan pesan warning ke semua user
5. Reboot juga dapat dilakukan dengan perintah shutdown menggunakan opsi “-r” dan menentukan delai misalnya 10 menit.
Percobaan 6: Berpindah ke mode single user
1. Beberapa aktifitas membutuhkan sistem untuk log off semua user, aplikasi dan networkin g sehingga hanya sistem administrator yang mengakses sistem dari console VGA. Alasan lainnya adalah untuk memperbaiki password ”root”.
2. Jika sistem berjalan normal, berpindah ke mode single user dapat dilakukan dengan perintah init dan memasukkan runlevel 1.
3. Perintah diatas tidak memberikan warning ke user dan perintah shutdown tidak mempunyai opsi mode single user. Hal ini akan muncul dengan menjalankan perintah shutdown dengan delay.
Percobaan 7: Berpindah ke mode single user pada layar Grub
1. Anda dapat masuk ke mode single user secara langsung setelah menghidupkan power sistem.
2. Hidupkan sistem Anda
3. Jika screen Linux muncul, Anda dapat memilih kernel yang diinstal pada sistem. Ketik ”a” untuk ”append”. Maka akan didapa tkan prompt untuk menambah opsi boot pada file grub.conf.
grub append> ro root=LABEL=/
4. Tambahkan “1” pada akhir string grub append> ro root=LABEL=/1
5. Tekan Enter. Sistem akan melanjutkan booting, tetapi akan menuju ke promp root # tanpa menanyakan username dan password
Percobaan 8: Berpindah ke default runlevel dari mode single user
1. Perintah “exit” akan menyebabkan sistem keluar dari runlevel 1 dan mengubah ke default runlevel untuk sistem. Anda juga dapat menggunakan perintah init (misalnya “init 3” dan “init 5”)
bash-2.05b# exit
Percobaan 9: Memperbaiki password root
3. Kadangkala anda kehilangan atau lupa pada password root, atau sistem administrator sebelumnya tidak memberi password kepada Anda
4. Masuk ke console VGA dan tekan <CTRL> <ALT> <DEL>. Sistem akan shutdown
5. Reboot sistem dan masuk ke mode single user
6. Setelah masuk ke command prompt, ubahlah password root. Mode single user mengasumsikan orang pada consol sebagai “root”, sehingga anda tidak perlu menentukan nama user “root”
7. Masuk ke default runlevel dengan menggunakan perintah “exit”.
Percobaan 10: Menggunakan perintah chkconfig
Tidak ada perintah chkconfig pada ubuntu Sebelumnya install terlebih dahulu file ini
Coba digunakan untuk mengaktifkan
1. Perintah chkconfig digunakan untuk melihat aplikasi mana yang dimulai pada setiap runlevel. Opsi ”—list” untuk melihat daftar paket pada /etc/init.d dan runlevel yang ”on” atau ”off”
$sysv-rc-conf –list
2. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk mengubah runlevel untuk paket tertentu. Misalnya Sendmail akan dimulai pada startup runlevel 3 atau 5.
Ubahlah Sendmail tidak dimulai pada saat boot.
3. Perintah chkconfig dapat digunakan dengan grep untuk menentukan run level dimana Sendmail akan berjalan. Disini terlihat berjalan pada level 3 dan 5.
4. Perintah chkconfig dengan opsi “—level” mengindikasikan bahwa beberapa aksi dikerjakan pada runlevel yang dimasukkan seba gai nilai. Argumen pertama pada perintah adalah paket dan argumen kedua apakah “on” atau “off”. Dalam hal ini Anda ingin Sendmail tidak dimulai jika masuk ke runlevel 3 dan 5
5. Hal tersebut juga dapat dilakukan tanpa ops i “—level”, otomatis chkconfig akan mengubah runlevel 3 dan 5
6. Anda juga dapat shutdown permanen dan stop dari running saat ini.
7. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk memeriksa kembali pekerjaan Anda
LATIHAN:
< 1. Pada percobaan 1 lihatlah urutan eksekusi pada saat startup dan shutdown pada runlevel 5 untuk file :
a. netfs
b. pcmcia
c. nfslock
d. kudzu
e. portmap
f. wlan
g. isdn
h. ne twork
i. syslog
j. keytable
2. Laporkan hasil perubahan password pada mode single user pada percobaan 9. Gunakan password root “redhat” (jangan lainnya !).
3. Apakah kegunaan menggunakan perintah service ? Berikan contoh service adalah file ASCII yang menyediakan pemetaan antara nama tekstual untuk layanan internet, yang mendasari nomor port yang ditugaskan dan jenis protokol. Setiap program jaringan harus melihat ke dalam file ini untuk mendapatkan nomor port (dan protokol) untuk layanan. Misalnya seperti untuk dns, mysql dan masih banyak lagi. contoh
4. Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig ? Berikan contoh. chkconfig menyediakan alat baris perintah sederhana untuk menjaga / etc / rc [0-6] d hirarki direktori dengan membebaskan administrator sistem tugas secara langsung memanipulasi berbagai link simbolik dalam direktori tersebut. chkconfig memiliki lima fungsi yang berbeda: yaitu menambahkan layanan baru untuk manajemen, menghapus layanan dari manajemen, daftar informasi startup saat ini untuk layanan, mengubah informasi startup untuk layanan, dan memeriksa keadaan startup layanan tertentu
$sysv-rc-conf --list
d. kudzu
e. portmap
f. wlan
g. isdn
h. ne twork
i. syslog
j. keytable
2. Laporkan hasil perubahan password pada mode single user pada percobaan 9. Gunakan password root “redhat” (jangan lainnya !).
3. Apakah kegunaan menggunakan perintah service ? Berikan contoh service adalah file ASCII yang menyediakan pemetaan antara nama tekstual untuk layanan internet, yang mendasari nomor port yang ditugaskan dan jenis protokol. Setiap program jaringan harus melihat ke dalam file ini untuk mendapatkan nomor port (dan protokol) untuk layanan. Misalnya seperti untuk dns, mysql dan masih banyak lagi. contoh
4. Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig ? Berikan contoh. chkconfig menyediakan alat baris perintah sederhana untuk menjaga / etc / rc [0-6] d hirarki direktori dengan membebaskan administrator sistem tugas secara langsung memanipulasi berbagai link simbolik dalam direktori tersebut. chkconfig memiliki lima fungsi yang berbeda: yaitu menambahkan layanan baru untuk manajemen, menghapus layanan dari manajemen, daftar informasi startup saat ini untuk layanan, mengubah informasi startup untuk layanan, dan memeriksa keadaan startup layanan tertentu
$sysv-rc-conf --list
No comments:
Post a Comment